Monday, October 19, 2015

Mental Aritimatika Metode Sempoa

Setiap anak terlahir dengan keunikan tersendiri. Bakat dan minat setiap anak harus digali untuk diarahkan. Pengamatan terhadap bakat dan minat memerlukan waktu dan interaksi yang intens untuk bisa menyimpulkannya.

Pada awal perkembangan anak kami, terdapat hambatan syaraf motoris kasar sehingga mengalami kesulitan berjalan dan berbicara. Sekitar umur 18-20 bulan baru bisa berjalan setelah memakai sepatu orthopedi yang didapatkan dari RS Cipto, Jakarta.

Untuk menstimulasi perkembangan syaraf motoris kasar, secara rutin diikutkan terapi sensori integrasi dilanjutkan ke terapi wicara. Tempat terapi pun beberapa kali pindah untuk mencari yang sesuai dan mendukung tumbuh kembangnya. Terapi diberikan selama 2,5 tahun sampai usia 4,5 tahun. Baru pada usia 4,5 tahun bisa mengucapkan kata-kata bermakna. Setelah, kemampuan wicaranya mulai muncul selanjutnya adalah membimbing perkembangan emosi dan interaksi sosial. Lingkungan playground dan taman kanak-kanak sangat membantu perkembangan tahap ini.

Dari hasil tes psikologi dan pengamatan, anak kami lebih cenderung mempunyai kecerdasan di otak kiri. Menyukai angka dan perhitungan serta sangat visual. Agak sulit memahami hal-hal yang abstrak seperti konsep hari, kami hubungkan dengan konsep bisa divisualisikan seperti di tulisan sebelumnya. Secara kebetulan kami juga kesulitan mengajarkan konsep tambah dan kurang saat menginjak bilangan puluhan karena jari kaki dan tangan sudah habis terpakai.

Untuk membantu kemampuan aritmatika, kami ikutkan les sempoa dan kebetulan anak kami menyukainya. Penggunaan sempoa (abacus) cukup membantu memvisualisasikan operasi hitung tambah dan kurang. Setelah anak terbiasa dengan sempoa, lalu dibiasakan untuk membayangkan seolah-olah sedang mengoperasikan sempoa. Ada beberapa level yang diterapkan dalam sempoa metode IMA (Internasional Mental Aritmatika). Level 10 untuk operasi satu digit, selanjutnya level 9 untuk operasi dua sampai tiga digit. Setiap level bisa dikuasai kira-kira 3 bulan dengan periode pertemuan 2x1,5 jam per minggu.

Berikut demonstrasi operasi puluhan setelah kira 4 bulan mengikuti kursus:

No comments:

Post a Comment